ASPIRATIF|ACEH TIMUR – Lomba Kompetensi Siswa (LKS) jenjang Dikmen ke-33 dan expo tingkat Ptovinsi Aceh di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, 14 sampai 17 Juni 2025 memang sudah berlalu.
Namun, ada menyisakan kesan bagi produk SMK Negeri 1 Ulim yang diapresiasi oleh Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST DEA.
Bupati Aceh Barat dan Kadisdik Aceh mengapresiasi produk Mikes, Kilat TKR dan Recycle Oil Waste yang diproduksi oleh SMK Negeri 1 Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.
SMK Negeri 1 Simpang Ulim, merupakan salah satu sekolah yang ada di Aceh berstatus SMK-PK (Pusat Keunggulan) menghasilkan produk unggulan.
Bupati Aceh Barat dan Kadisdik Aceh saat meninjau langsung ke Stand SMK Aceh Timur pada malam pembukaan LKS ke-33, Sabtu malam (14/6/2025) melihat langsung dan memberikan apresiasi atas produk yang dihasilkan oleh SMK Negeri 1 Simpang Ulim.
“Teruslah kembangkan produk ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan bisa dipromosikan sehingga bisa salah satu income bagi sekolah,” ujar Bupati Tarmizi.
Hal yang sama disampaikan Kadisdik Aceh, Marthunis, ini merupakan hasil Teaching Factory (TeFa) yang selama ini dikembangkan oleh pihak sekolah.
“Teruslah kembangkan produk unggulan di sekolah kejuruan, sehingga masyarakat mengetahui bahwa sekolah bisa menghasilkan produk yang luar biasa,” kata Marthunis.
Kepala SMK Negeri 1 Simpang Ulim, Ramlan Ismail SPd dalam rilis dikirim ke media ini, Senin (23/6), menjelaskan produk yang dihasilkan ini terbuat dari bahan daur ulang yakni oli bekas dan minyak goreng bekas.
Kemudian katanya, oli bekas diubah menjadi minyak tanah melalui penyulingan dan minyak goreng bekas pakai, menjadi pengkilat sepeda motor agar penampilan sepeda motor lebih bersih dan menarik.
Lebih lanjut Ramlan menuturkan, untuk mengolah oli bekas menjadi minyak tanah dilakukan dengan proses penyulingan sederhana dengan membuat alat penyulingan sederhana pula.
Namun ugkap Ramlan, dalam perkembangannya, produk ini masih mengalami kesultanan dalam pemasarannya karena masih belum dikenal di pasaran.
“Untuk itu kami berharap adanya dukungan dari Dinas Pendidikan dan juga kami berharap adanya publikasi dari media untuk memasarkan produk dari SMK Negeri 1 Simpang Ulim,” pinta Ramlan.
Terpisah, Kepala Cabang Dins Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra menyampaikan, produk SMK Negeri 1 Simpang Ulim ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena sekola ini merupakan salah satu SMK-PK yang ada di Aceh.
“Produk ini sengaja kita tampilkan pada LKS ke-33 tingkat provinsi yang berlangsung di Kabupaten Aceh Barat, agar para pengunjung mengetahui produk yang dihasilkan salah satu SMK di Aceh Timur,” tutur Rahmatsah.
Pihak Cabdisdik juga memberikan apresiasi atas produk yang dihasilkan oleh SMK Negeri 1 Simpang Ulim, apalagi bisa memanfaatkan oli bekas dan minyak goreng bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna.
“Kami dari Cabdisdik Aceh Timur berterima kasih atas inovasi yang dilakukan pihak sekolah yang menghasilkan produk tentunya bisa dijual ke masyarakat luas,” ucap Rahmatsah.
Ia menambahkan, produk yang dihasilkan khususnya sekolah kejuruan agar mendapat dukungan dari Disdik Aceh dan semua stake holders pendidikan agar dikenali oleh publik dan menjadi nilai ekonomis.
Bahkan sambung Rahmatsah, produk jamu herbal yang diproduksi oleh SMK Negeri Taman Fajar Kabupaten Aceh Timur tahun lalu pernah mewakili Aceh pada pameran nasional di Jakarta.
“Kerja sama dan dukungan semua pihak serta promosi dari media massa turut membantu agar produk yang dihasilkan oleh sekolah kejuruan bisa dikenali oleh masyarakat luas, SMK BISA, SMK HEBAT,” pungkas Rahmatsah.[]