ASPIRATIF|ACEH SELATAN – Menyikapi langkah Bupati Aceh Selatan yang menghentikan sementara aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh KSU Tiga Manggis dan PT. Pinang Sejati Utama mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari Alja Yusnadi, Pimpinan Komisi II DPRK Aceh Selatan.
Menurut Alja, dari sejak diterbitkan izin ekplorasi belasan tahun yang lalu, baru Bupati Mirwan yang berani mengeluarkan surat pemberhentian sementara tersebut.
“Ini merupakan langkah berani dari seorang Bupati yang revolusioner,” ungkap alumni Magister Agribisnis Universitas Syiah Kuala (USK) ini,saat dihubungi Aspiratif, Senin 21 Juli 2025.
Begitupun, untuk menindaklanjuti langkah berani Bupati tersebut, Alja menyarankan agar Pemkab Aceh Selatan mengambil dua langkah, yang pertama menghentikan secara permanen aktivitas pertambangan yang sudah menimbulkan dampak lingkungan.Dan yang kedua, jika tidak mungkin untuk dihentikan total, maka pengelolaannya harus melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
”Jika tidak menguntungkan buat daerah dan masyarakat sekitar, tutup saja secara permanen, atau kalau terpaksa harus diaktifkan juga, maka saya sarankan BUMD untuk mengelolanya,” lanjut Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Aceh Selatan ini.
Masih menurut Alja, sejauh ini Pemkab Aceh Selatan sedang mengajukan rancangan qanun tentang BUMD yang berbentuk Perseroda. Harapan Alja, Perseroda ini nanti, melalui anak perusahaannya ikut serta mengelola pertambangan yang ada di Aceh Selatan.
“Perseroda melalui anak perusahaannya nanti harus ikut serta mengelola pertambangan, dan dikerjasamakan dengan investor,” sebut kandidar doktor Ilmu Ekonomi Pertanian IPB ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Alja mengharapkan agar BUMD ini nanti akan dipimpin oleh orang yang paham bisnis, sehingga bisa memberikan keuntungan dan bisa berkontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
”BUMD harus dipimpin oleh ahli bisnis, setidaknya punya pengalaman mengurus bisnis, sehingga bisa melihat peluang usaha dalam setiap sektor, termasuk sektor pertambangan, hal ini bisa menjadi Solusi di Tengah persoalan fiscal kita yang semakin melebar,” ujar Sekretraris Partai Gerindra Kabupaten Aceh Selatan ini.
Alja menambahkan,siapapun yang akan memimpin BUMD nantinya untuk segera mepersiapkan bentuk anak Perusahaan dan rencana bisnis.
“Secara terbuka saya sampaikan kepada siapa saja nanti yang akan menjadi Direksi, Komisaris BUMD untuk mempersiapkan proyeksi anak Perusahaan berdasarkan bidang usaha yang sudah dicantumkan di dalam rancangan qanun, berikutnya dengan bisnis plan nya, jangan sampai salah kaprah,”pungkas Alja Yusnadi yang juga anggota badan legislasi DPRK Aceh Selatan ini.[Red]
