Menu

Mode Gelap
 

News · 9 Jul 2025 14:25 WIB ·

MTQ: Syiar Al-Qur’an yang Harus Kita Pertahankan


 MTQ: Syiar Al-Qur’an yang Harus Kita Pertahankan Perbesar

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) adalah salah satu syiar Al-Qur’an yang sangat mulia dan harus terus kita pertahankan. MTQ menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus mempelajari Al-Qur’an secara utuh, baik dari sisi bacaan maupun hafalan yang benar.

Hal ini tercermin dalam cabang-cabang utama MTQ seperti tilawah mujawwad dan hifzhil Qur’an, yang disajikan secara profesional, dipadukan dengan keindahan irama suara, sehingga menyentuh hati para pendengar dan semakin memuliakan kandungan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Namun, MTQ tidak boleh berhenti hanya pada tilawah shahihah (bacaan yang benar). MTQ juga harus menjadi dorongan bagi kita untuk memahami setiap kalimat yang dibaca, sehingga kandungan Al-Qur’an benar-benar membumi di tengah-tengah masyarakat. Inilah filosofi utama yang tercermin dalam cabang fahmil Qur’an, yang mengajarkan pemahaman mendalam terhadap makna ayat-ayat.

Lebih jauh, keberadaan MTQ juga menjadi alarm bagi umat Islam: bahwa kandungan Al-Qur’an wajib disampaikan kepada seluruh umat manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“Sampaikan dariku walaupun satu ayat.”
(HR. Bukhari)

Prinsip ini tercermin jelas dalam cabang syarhil Qur’an, yang mengajak kita semua untuk tidak hanya membaca dan memahami, tetapi juga menyampaikan pesan Al-Qur’an kepada umat.

Inilah hakikat Al-Qur’an: dibaca, dipahami, disampaikan, dan diamalkan dalam kehidupan nyata. Jangan sampai MTQ kita berubah menjadi sekadar acara seremonial yang kehilangan ruh. Rasulullah ﷺ pernah bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabrani:

“Akan datang dari umatku orang-orang yang meminum Al-Qur’an seperti mereka minum susu.”

Artinya, ayat-ayat Al-Qur’an hanya terasa di mulut dan tenggorokan, tidak sampai menyentuh relung hati manusia. Maka kita perlu selalu mengingatkan diri, jangan sampai ajang MTQ bergeser dari tujuan mulianya.

Jangan sampai pula generasi kita belajar Al-Qur’an hanya untuk bisa ikut MTQ dan meraih juara semata. Ini adalah kekeliruan yang sangat fatal, walaupun memang sulit untuk dipisahkan dari realitas dunia.

Lebih-lebih, kita harus ingat peringatan Rasulullah ﷺ bahwa di antara empat golongan manusia yang pertama kali dihisab dan diazab adalah pembaca Al-Qur’an yang membaca dengan tujuan mendapatkan pujian dan gelar duniawi.

Terakhir, mari kita jadikan MTQ sebagai wadah silaturahmi kedaerahan yang berbasis Al-Qur’an. Mari kita buka sekat-sekat wilayah, sekat politik, dan sekat teritorial. Mari kita bersatu, dari Ujong Trumon hingga Ujong Labuhan Haji, dalam naungan nilai-nilai Al-Qur’an.

Semoga Allah menjaga niat-niat kita tetap lurus demi memuliakan kitab-Nya yang mulia.

Penulis: Ustadz H. Riza Nazlianto, Lc., M.A. (Wakil Pimpinan MPU Aceh Selatan)

banner 350x350
Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Praktisi Hukum : Qanun BUMD Harus Menyentuh Semua Aspek

9 Juli 2025 - 16:25 WIB

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Aceh Selatan Laksanakan Launching Penanaman Jagung Serentak 

9 Juli 2025 - 15:45 WIB

DPP AMM Apresiasi Kehadiran Pabrik Karet Remah Pertama di Aceh

9 Juli 2025 - 15:36 WIB

SMAN 1 Syamtalira Bayu Wakili 4 Cabang Lomba FLS3N Tingkat Kabupaten ke Provinsi

9 Juli 2025 - 15:29 WIB

Budi Arie Pamer 80 Ribu Kopdes Merah Putih Terbentuk, Rieke :Saya Harus Bilang Wow Gitu?

9 Juli 2025 - 11:15 WIB

Mualem Serahkan Usulan Pembangunan Terowongan Geurutee ke Menteri PPN/Bappenas

9 Juli 2025 - 10:38 WIB

Trending di News