Menu

Mode Gelap
 

Nasional · 2 Agu 2025 02:49 WIB ·

Di Bawah Langit Bulan Separuh, di Cipinang Bahagia Tom dan Ciska Penuh


 Foto:Tom dan Istri didampingi Anies Baswedan (Dok.Kompas) Perbesar

Foto:Tom dan Istri didampingi Anies Baswedan (Dok.Kompas)

ASPIRATIF.ID — Langit Cipinang malam itu nyaris seperti ruang kosong raksasa yang gelap sampai saya menyadari bulan separuh menggantung di sana.

Seperti banyak tempat lain di kota-kota besar,kubah cahaya di Jakarta Timur menutupi bintang. Saya memeriksa kalender dan memastikan malam itu 7 Safar 1447 Hijriah.

Penglihatan saya benar, bulan memang setengah lingkaran.

Kontras dengan kekosongan itu, halaman Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur, Jum’at (1/8/2025) malam itu penuh.

Orang-orang berdesakan berebut tempat dan udara. Puluhan simpatisan dan awak media menunggu Menteri Perdagangan (Mendag) 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, meraih kebebasannya, kembali setelah 9 bulan dan 3 hari dikurung dalam jeruji besi.

Pukul 22.00 WIB, Sahrin Hamid, Ketua Gerakan Rakyat, organisasi bentukan eks Gubernur DKI Jakarta,Anies Baswedan, sudah memberi aba-aba bahwa Tom akan keluar dari pintu rutan bersama istrinya.

Meski telah bersiap, nyatanya saya tetap kaget.Keluar dari pintu, Tom seketika mengangkat tangan tinggi -tinggi ke hadapan semua orang.

Matanya teduh berbinar,mimik wajahnya bahagia sekaligus ingin menangis.

Tom lalu membungkuk, memberi hormat pada semua orang.Sementara istrinya, Franciska Wihardja, tersenyum lebar.

Saya hanya menjumpai Ciska di persidangan-persidangan kasus importasi gula yang menjerat suaminya di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Di sana, sepanjang sidang terkadang ia memanjatkan doa rosario untuk Tom. Tak pernah saya melihat ia bahagia seperti malam itu.

Tom lalu tampak berusaha menyapa semua orang di sana. Mata dan tubuhnya berputar pelan ke segala penjuru, sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Menghadap kamera televisi yang diterangi lampu sorot, Tom mengangkat satu tangan dan menunjuk pergelangannya yang tak lagi terikat borgol besi petugas Kejaksaan.

Adegan itu sebentar, tapi waktu terasa melambat saat saya mendapati kedua matanya merah. Air mengenang di sana dan Tom berusaha tidak membuatnya pecah.

“Teman -teman, malam ini saya kembali menghirup udara bebas.Saya sekarang kembali ke rumah, kembali dipersatukan dengan keluarga tercinta,” kata Tom.

Menjalani waktu 9 bulan dan 3 hari di dalam bui,Tom mengaku memiliki banyak waktu untuk merenung.

Ia beruntung publik ramai -ramai melihat dan mengawal kasus yang dituduhkan kepadanya.

Tom bersyukur didampingi tim kuasa hukum yang dipimpin Ari Yusif Amir. Menurutnya, pembelaan mereka begitu luar biasa.

Tom juga berterima kasih kepada teman-temannya dan publik yang terus memberikan dukungan serta menyuarakan keadilan.

Ia juga menyebut keluarnya tidak pernah goyah meski dirinya dituduh melakukan korupsi, perkara pidana yang pada akhirnya dihapus Presiden Prabowo Subianto melalui abolisi.

” Saya tidak akan pernah bisa membalas semua itu selain dengan rasa terima kasih yang mendalam dan dengan komitmen untuk menjadi manusia yang lebih dan lebih berguna bagi negeri kita tercinta,” ujar Tom.

Ingin Perbaiki Hukum 

Meski merasa beruntung,Tom mengaku tak ingin melupakan orang-orang yang senasib seperti dirinya, dihadapkan pada proses hukum yang tidak adil.

Menurut Tom, banyak dari mereka tidak bisa bersuara, kasusnya tak disorot, dan tak memiliki perlindungan.

Tom lantas menyatakan keinginannya agar hari kebebasannya itu tidak menjadi akhir sebuah cerita.

“Kemerdekaan saya hari ini tidak menjadi akhir dari cerita,saya ingin ini menjadi awal dan tanggung jawab bersama,” kata Tom.

“Saya ingin menyuarakan, mengingatkan,dan bila mungkin membantu agar sistem hukum kita menjadi lebih adil, lebih jernih,dan lebih memihak kepada kebenaran alih-alih pada kepentingan sempit tertentu,” lanjut Tom.

Meski menjadi pesakitan selama 9 bulan, Tom menyatakan semangatnya tidak patah. Ia masih sangat mempercayai Indonesia.

Ia masih sangat yakin Indonesia adalah bangsa terbaik di dunia.

“Saya masih sangat amat mencintai republik ini,” ujar Tom.

Merasa Haru, Janji Tak Tinggalkan Pendukung 

Diliputi rasa syukur, Tom merasa terharu mendapati orang beramai-ramai mengawasi kasus dan menjemputnya di penjara.

Ia juga mengaku kesulitan memilih ungkapan yang tepat untuk menggambarkan keluarganya yang sudah begitu tegar selama 9 bulan terakhir.

” Keluarga saya, yang menjalani ujian ini dengan diam dan ketegaran yang tidak bisa saya gambarkan dengan kata-kata,” ujar Tom.

Ia juga menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada siapapun yang sudah ikut memperjuangkan nasibnya saat dihadapkan pada hukum dan kekuasaan.

Menurut Tom, keteguhan mereka menjadi inspirasi dan teladan.

“Saya sulit mencari kata-kata, sangat terharu, sangat tersentuh, sangat terinspirasi.Ibu bapak adalah teladan bagi saya, Ibu bapak adalah inspirasi bagi saya,” ujar Tom.

“Saya tidak akan meninggalkan ibu bapak karena ibu bapak juga tidak meninggalkan saya,” lanjut Tom.

Setelah selesai orang-orang bertutur kata,Tom dan rombongannya pamit.

Ia menggamit tangan Ciska yang membawa seikat bunga.Kebahagiaan mekar di wajahnya.**

Sumber: Kompas.Com

 

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Ketua APRI Aceh Selatan : Percepat Legalisasi Pertambangan Rakyat, Bangkitkan Ekonomi Aceh!

2 Agustus 2025 - 11:47 WIB

5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa

2 Agustus 2025 - 09:25 WIB

Aqsyifa Neisya & Sri Wahyuni Menangi Pemira Presma-Wapresma STAI Tapaktuan 2025

2 Agustus 2025 - 08:10 WIB

Pemkab Abdya Jaring Peserta untuk Ikut MTQ ke-23 Aceh

2 Agustus 2025 - 07:53 WIB

Rentenir Kian Marak, Ini Kata Tokoh Muda Aceh Selatan

2 Agustus 2025 - 07:45 WIB

Koperasi Perikanan Perlu Diperkuat untuk Mengentaskan Kemiskinan Nelayan

1 Agustus 2025 - 16:13 WIB

Trending di Daerah