Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 22 Agu 2025 14:09 WIB ·

Dewan PKB Dukung Penuh Alih Fungsi Hutan Lindung Untuk Eks Kombatan GAM di Abdya


 Anggota DPRK Abdya Fraksi PKB, Muhibpuddin Perbesar

Anggota DPRK Abdya Fraksi PKB, Muhibpuddin

ASPIRATIF.ID  — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Muhibpuddin memberi dukungan penuh atas langkah untuk memperjuangkan alih fungsi Hutan Lindung (HL) menjadi Hutan Kemasyarakatan (HKm) seluas 2000 Hektare di kawasan Kecamatan Babahrot untuk peningkatan kesejahteraan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah 013 Blangpidie.

Dukungan ini disampaikan setelah puluhan mantan GAM di wilayah tersebut melakukan koordinasi dengan Wakil Ketua DPRK Abdya, Tgk Mustiari dan Kepala Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Blangpidie, Syukramizar di ruang rapat dewan, Jum’at, 22 Agustus 2025.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdya menganggap langkah yang dilakukan Wakil Ketua DPRK, Tgk Mustiari alias Mus Seudong untuk membela nasib eks kombatan GAM, korban konflik, Tahanan Politik dan juga Narapidana Politik serta masyarakat umum.

Menurut Muhibpudin, upaya Tgk Mustiari tidak semata bernuansa politik, tetapi menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) serta korban konflik masa lalu.

“Hal yang dilakukan Wakil Ketua I DPRK Abdya ini sangat mulia. Terlebih jika pengelolaannya diprioritaskan bagi eks kombatan GAM, korban konflik, tahanan politik, narapidana politik, serta masyarakat umum,” kata Muhibpuddin.

Ia menilai perjuangan tersebut sejalan dengan butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dan GAM dalam MoU Helsinki 15 Agustus 2005, yang menegaskan penyediaan lahan bagi mantan kombatan GAM, korban konflik, Tapol/Napol sebagai bentuk pemulihan hak dan keadilan sosial.

Ia menambahkan, keberanian Tgk Mustiari memperjuangkan lahan itu patut diapresiasi. Ia berharap pemerintah pusat maupun provinsi memberi dukungan penuh agar proses alih fungsi hutan lindung ke HKm bisa segera terealisasi.

“Ini momentum besar. Jika terealisasi, maka lahan 2000 hektare ini bisa menjadi sumber ekonomi baru sekaligus wadah rekonsiliasi nyata pasca konflik di Aceh,” ujarnya. (TF)

banner 350x350
Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

T.Sukandi : Tatata Kelola Keuangan dan Pembangunan Aceh Selatan Saat Ini Terparah Sepanjang Sejarah

14 Oktober 2025 - 08:30 WIB

Tak Terima Dituduh Hentikan Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan, Ini Penjelasan Bupati Aceh Selatan

13 Oktober 2025 - 21:01 WIB

Kunker ke Pulo Aceh, Kak Na Semangati Lansia

13 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Komisi II DPRK Aceh Selatan Pertanyakan Progres PT Arah Maju Produktif

13 Oktober 2025 - 20:33 WIB

APKASINDO : Sudah Saatnya Aceh Miliki Pabrik Minyak Goreng

13 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Sekda Minta Distanbun Percepat Serapan Anggaran dan Tingkatkan Kinerja Lapangan

13 Oktober 2025 - 19:08 WIB

Trending di News