ASPIRATIF .ID — Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Syiah Kuala (USK) dalam bidang pendidikan dan pelestarian sejarah perdamaian.
Kolaborasi ini lahir dari audiensi intensif yang berlangsung di Kampus USK, di mana kedua lembaga sepakat memperkuat komitmen bersama melalui program beasiswa afirmasi dan pembentukan Museum Perdamaian Aceh.
Ketua BRA, Jamaluddin, menyatakan bahwa program beasiswa afirmasi merupakan bentuk nyata keberlanjutan komitmen perdamaian Aceh melalui pemberdayaan sumber daya manusia.
“Kami ingin memastikan generasi penerus dari keluarga mantan kombatan, tapol napol, dan korban konflik juga mendapat kesempatan pendidikan yang layak, sebagai bagian dari proses reintegrasi yang berkelanjutan,” ujar Jamaluddin, Kamis (16/10/2025).
Selain program beasiswa, BRA dan USK juga bersepakat membentuk Museum Perdamaian Aceh di lingkungan kampus USK.
Museum ini akan menjadi pusat edukasi dan riset tentang sejarah konflik serta proses perdamaian Aceh, sekaligus ruang refleksi bagi masyarakat dan generasi muda.
Rektor USK, Prof. Marwan, menyambut baik kerja sama tersebut dan menegaskan bahwa sinergi antara BRA dan USK tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga menjaga ingatan kolektif tentang pentingnya perdamaian.
“USK siap menjadi ruang pembelajaran dan pelestarian nilai-nilai damai bagi masyarakat Aceh dan dunia,” ungkap Prof. Marwan.
Kerja sama ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara lembaga pemerintah dan perguruan tinggi dalam memperkuat proses rekonsiliasi, memperluas akses pendidikan, serta menciptakan generasi Aceh yang berpendidikan, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Direktur Pascasarjana USK, Prof. Dr. Hizir Sofyan juga menjelaskan bahwa dengan tersinergi nya BRA dan USK tentu langkah awal meningkatkan SDM mereka melalui jalur beasiswa afirmasi untuk putra putri korban konflik Aceh akan menjadi nilai plus bagi Aceh khususnya dan juga Indonesia dalam mengimplementasikan mandat MoU Helsinki, untuk sumbernya pendanaan bisa dari LPDP maupun BPSDM Aceh.
Hadir dalam pertemuan tersebut juga Wakil Direktur bidang Akademik, Dr. Mhd. Ikhsan Sulaiman, S.TP., M.Sc , Koordinator Prodi Magister Damai Dan Resolusi Konflik USK, Dr. Masrizal, M.A dan Kabid Hukum BRA, bapak Ghazi.[]
