ASPIRATIF .ID –– Pemilihan Raya (Pemira) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STAI Tapaktuan Tahun 2025 berlangsung dengan sukses dan demokratis, Sabtu 2 Agustus 2025 di Kampus STAI Tapaktuan.
Dalam pesta demokrasi kampus ini, Pasangan Calon (Paslon) Nomor 02, Aqsyifa Neisya & Sri Wahyuni, berhasil meraih suara terbanyak dan resmi ditetapkan sebagai pemenang Pemira DEMA STAI Tapaktuan Periode 2025–2026.
Sebelum masuk ke proses pemungutan suara , proses Pemira diawali dengan debat kandidat, penyampaian visi dan misi kedua calon.
Dalam debat tersebut, kedua pasangan calon memaparkan visi, misi, dan program unggulan di hadapan mahasiswa.
Paslon 02 misalnya , mengangkat slogan kampanye “Selangkah Lebih Dekat: Majukan Organisasi, Mahasiswa Hebat, Satu Visi, Seribu Aksi”, yang menekankan pentingnya penguatan organisasi intra kampus, pemberdayaan potensi mahasiswa, serta kolaborasi antar-lembaga di lingkungan STAI Tapaktuan.
Sementara itu, Paslon 01, T. Afdhalur Riski & Hafid Fudin, menawarkan visi tentang peningkatan kesejahteraan mahasiswa, advokasi hak-hak akademik, serta penguatan program minat dan bakat mahasiswa melalui digitalisasi dan pemanfaatan media dan teknologi.
Begitupun, pemungutan suara dilakukan secara langsung melalui bilik suara, dengan pengawasan dari panitia independen untuk menjamin transparansi dan kejujuran proses demokrasi mahasiswa.
Setelah dilakukan penghitungan suara, Paslon 02 (Aqsyifa Neisya & Sri Wahyuni) memperoleh mayoritas suara mahasiswa dan unggul signifikan dari rivalnya.
Sementara itu, Paslon 01 (T. Afdhalur Riski & Hafid Fudin) tetap menunjukkan performa kompetitif dengan basis pendukung yang solid.
Ketua Panitia Pemira Syakhrul Fuadi, menyatakan bahwa seluruh proses berlangsung tertib, adil, dan tanpa pelanggaran. Dokumentasi resmi telah disiapkan sebagai bentuk akuntabilitas publik.
“Alhamdulillah, proses pemira berlangsung aman dan tertib,” kata Syakhrul.
Sementara itu, Aqsyifa Neisya menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa STAI Tapaktuan yang telah memberikan kepercayaan.
“Ini bukan kemenangan pribadi, tetapi kemenangan seluruh mahasiswa. Kami membawa semangat baru untuk membangun organisasi mahasiswa yang aktif, progresif, dan inklusif,” katanya.
Begitupun, Sri Wahyuni menyampaikan komitmennya untuk merangkul seluruh elemen mahasiswa, termasuk mereka yang berbeda pilihan, guna membangun kepemimpinan yang kolaboratif dan solutif.**