Aspiratif.Id – Di tengah gencarnya promosi wisata Aceh Selatan, Fizia Mayelli, anggota DPRK setempat, justru menyoroti ancaman serius yang mengintai di balik nominasi Pantai Padang Bakau dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2025.
“Kita tidak bisa terus mempromosikan keindahan sambil menutup mata pada masalah yang menggerogoti dasar-dasarnya,” ujar Fizia kepada media Aspiratif.Id, Senin (9/6/2025).
Lebih lanjut, legislator PKB itu menyebutkan bahwa Pantai Padang Bakau, yang masuk dalam nominasi bergengsi tingkat nasional, ternyata memiliki akses jalan yang semakin memprihatinkan.
Tidak hanya itu, Fizia juga menggambarkan kondisi terkini permukaan jalan yang tidak rata, tepian yang terus terkikis abrasi, dan kurangnya penanganan serius dari pemerintah kabupaten Aceh Selatan membuat kondisi ini semakin parah dari hari ke hari.
Bahkan, ya ng lebih mengkhawatirkan, jalan ini bukan sekadar akses wisata, melainkan urat nadi penghubung dua desa utama.
“Ini soal konektivitas warga Padang Bakau dan Sawang Indah. Jika dibiarkan, bukan hanya pariwisata yang terancam, tapi juga mobilitas sehari-hari masyarakat,” paparnya.
Begitupun, Fizia menekankan ironi pahit di balik nominasi API Award.Sebab, jika tidak ditindaklanjuti segera maka akan berpengaruh terhadap pengunjung yang datang ke lokasi wisata tersebut.
“Kita punya kesempatan emas memamerkan keindahan Aceh Selatan ke seluruh Indonesia. Tapi apa gunanya nominasi bergengsi jika juri atau wisatawan datang dan menemukan akses yang memalukan?” sebut Fiziya.
Anggota dewan ini mengingatkan bahwa reputasi daerah dipertaruhkan, sebab pariwisata bukan sekadar keindahan alam, tapi juga tentang bagaimana kita memperlakukan dan mempersiapkan infrastrukturnya, dan saat ini, kita sedang mengorbankan keduanya.
“Kita butuh tindakan nyata, bukan sekadar wacana. Setiap hari yang berlalu berarti kerusakan yang lebih parah dan biaya perbaikan yang lebih besar,” tutup Fizia.[RM]
