Menu

Mode Gelap
 

Nasional · 12 Sep 2025 01:42 WIB ·

Prabowo Disebut Jamin Supremasi Sipil Saat Ditanya soal Darurat Militer


 Presiden Prabowo Subianto di SRMA Margaguna, Jakarta Selatan, 11 September 2025.  Perbesar

Presiden Prabowo Subianto di SRMA Margaguna, Jakarta Selatan, 11 September 2025.

ASPIRATIF.ID — Presiden Prabowo Subianto disebut berkomitmen menjaga supremasi sipil saat merespons pertanyaan mengenai isu darurat militer dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Jakarta, Kamis (11/9).

Eks Menteri Agama sekaligus anggota GNB Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan, isu mengenai darurat militer menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan selama tiga jam antara Presiden Prabowo dan GNB.

“Itu salah satu poin yang kami sampaikan (terkait isu darurat militer), bahwa supremasi sipil harus ditegakkan, dan Presiden berkali-kali menyatakan bahwa komitmennya untuk itu, bahwa Presiden berkomitmen untuk menegakkan supremasi sipil,” kata Lukman selepas pertemuan, dikutip dari Antara.

Lukman mengajak masyarakat untuk melihat langsung komitmen dan janji Presiden untuk terus menjaga supremasi sipil.

“Kita lihat saja ke depan seperti apa, mudah-mudahan apa yang Beliau sampaikan, yang Beliau janjikan itu terealisasikan dalam tataran implementasi,” kata dia.

Terkait dengan supremasi sipil, GNB turut menyoroti keterlibatan militer dalam berbagai ruang sipil. GNB menyampaikan kepada Prabowo bahwa TNI harus ditempatkan sebagai tentara yang profesional.

Dengan demikian, prajurit-prajurit TNI hendaknya tidak dibebani dan disibukkan dengan tugas-tugas di luar tugas pokok dan fungsi.

“Untuk menjadikan (prajurit) profesional, dia harus fokus. Kita itu (ingin) TNI ini betul-betul kuat pada diri bangsa ini. Maka, jangan lagi kemudian disibukkan dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan peran dan tugas pokoknya. Jadi, itu hakikatnya adalah manifestasi dari supremasi sipil,” ujar Lukman.

Gerakan Nurani Bangsa juga meminta Presiden Prabowo segera membentuk komisi untuk reformasi Polri dan membentuk komisi investigasi yang secara independen menyelidiki rangkaian kerusuhan pada Agustus 2025.

Presiden Prabowo, sebagaimana disampaikan Lukman dan anggota GNB lainnya, menyetujui usulan pembentukan komisi untuk reformasi Polri dan komisi investigasi independen untuk menyelidiki rangkaian kerusuhan yang disebut GNB sebagai “Prahara Agustus” itu.

Gerakan Nurani Bangsa yang diterima Presiden di Istana Kepresidenan tersebut, terdiri dari sejummlah tokoh, yakni Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Romo Franz Magnis-Suseno SJ, Prof M Quraish Shihab, KH Ahmad Mustofa Bisri, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo.

Kemudian, Omi Komariah Nurcholish Madjid, Prof Dr Amin Abdullah, Bhikkhu Pannyavaro Mahathera. Kemudian, Alissa Q Wahid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Pendeta Jacky Manuputty, Pendeta Gomar Gultom, Romo A Setyo Wibowo SJ, Erry Riyana Hardjapamekas, Eri Seda, Laode Moh Syarif, Makarim Wibisono, Komaruddin Hidayat, dan Slamet Rahardjo.[]

banner 350x350
Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Terkait RPJMD Aceh Selatan 2025-2029, Hadi Menyorot,Alja Membela

12 September 2025 - 02:16 WIB

Nepal di Ambang Kehancuran

12 September 2025 - 01:10 WIB

Kak Ana Kunjungi Tempat Produksi Konveksi Terjangkau dan Berkualitas di Aceh Utara

11 September 2025 - 14:58 WIB

Alja Yusnadi : RDPU Raqan RPJMD, Langkah Awal Menuju Aceh Selatan Maju dan Produktif

11 September 2025 - 11:59 WIB

DPRK Aceh Selatan Gelar RDPU Raqan RPJMD 2025-2029, Libatkan Seluruh Elemen Masyarakat

11 September 2025 - 08:00 WIB

Cegah Stunting, Kak Ana Salurkan 5,4 Ton Ikan Segar untuk Warga Lhokseumawe

11 September 2025 - 06:52 WIB

Trending di News