Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 15 Agu 2025 01:01 WIB ·

Mantan Camat Labuhanhaji dan Kluet Selatan, H. Mustafa Ahmad, Wafat di Usia 89 Tahun


 Almarhum Mustafa Ahmad Bersama Putra Bungsunya Gusmawi Mustafa Perbesar

Almarhum Mustafa Ahmad Bersama Putra Bungsunya Gusmawi Mustafa

ASPIRATIF.ID — Masyarakat Aceh Selatan berduka atas wafatnya salah satu tokoh teladan yang pernah mengabdikan diri sepenuh hati di dunia pemerintahan, pendidikan, pelestarian adat, dan kesehatan tradisional.

H. Mustafa Ahmad bin Cut Amat Amin, mantan Camat Labuhanhaji (1971–1978) dan Camat Kluet Selatan (1978–1985), meninggal dunia pada Sabtu, 9 Agustus 2025 pukul 10.45 WIB di kediaman putra bungsunya, Gusmawi Mustafa, pada usia 89 tahun. Kepergian almarhum terjadi setelah sebulan terakhir kondisi kesehatannya menurun.

Putra bungsunya, Gusmawi Mustafa menyampaikan bahwa sang ayah tidak memiliki riwayat penyakit kronis yang umum diderita di usia lanjut.

“Almarhum ayah tidak menderita darah tinggi, kolesterol, jantung, gangguan ginjal, lever, atau gula darah. Penyebabnya adalah penyakit Albumin, kekurangan protein akibat tidak bisa mengonsumsi makanan dan minuman secara maksimal seperti biasa,” ungkap Gusmawi, yang akrab disapa Ogek Agus.

Selain mengabdi di pemerintahan, sejak 1985 Mustafa Ahmad dikenal sebagai akupunkturis yang memanfaatkan keahliannya untuk membantu kesehatan masyarakat secara alami.

Sebelum terjun ke pemerintahan, Mustafa Ahmad memulai karier sebagai guru di sejumlah sekolah menengah di Banda Aceh dan Labuhanhaji. Ia kemudian menapaki jalur birokrasi dan dipercaya memimpin BP-7 hingga 1990, sebelum pensiun pada 1992 dari BP-7 Provinsi Aceh.

Dalam menjalankan tugas, ia dikenal sebagai pemimpin tegas, berprinsip, dan tidak berkompromi terhadap hal yang bertentangan dengan nilai kebenaran serta kemaslahatan publik.

Bahkan jauh sebelum program wajib belajar dicanangkan pemerintah pusat, ia telah melakukan razia terhadap anak-anak usia sekolah yang berkeliaran saat jam belajar.

Anak-anak itu ia antar kembali ke sekolah, sambil berdialog langsung dengan orang tua mereka mengenai pentingnya pendidikan. Banyak anak yang dulunya menjadi “sasaran razia” kini tumbuh menjadi guru, dosen, pengusaha, ASN, dan tokoh sukses lainnya.

Sejak muda, Mustafa Ahmad aktif di berbagai organisasi keislaman dan kemasyarakatan, di antaranya sebagai Ketua Persatuan Pelajar Islam (PPI) Aceh, Pengurus Pemuda Aceh Selatan (PAS), dan Sekretaris Umum PERTI Aceh.

Ia juga gigih memperjuangkan pelestarian adat Aceh sebagai bagian dari keistimewaan daerah. Baginya, adat bukan sekadar warisan, melainkan pedoman hidup yang harus dijalankan demi menjaga keamanan, ketenteraman, dan keadilan sosial.

Kecintaannya pada adat ia tuangkan dalam artikel, jurnal, dan buku, termasuk naskah “Adat Aceh Setelah Tahun 1621” yang telah diedit oleh wartawan senior Aceh Selatan, almarhum Zamzami Surya.

Di masa kepemimpinannya, semangat gotong royong tumbuh subur di tengah masyarakat, mempererat persaudaraan antarwarga.

Keberanian, kepedulian, dan keteladanan yang ia tunjukkan menjadikannya sosok pemimpin sejati di mata masyarakat.

Kepergian H. Mustafa Ahmad meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Aceh Selatan yang pernah merasakan buah pengabdiannya.

Namanya akan terus dikenang sebagai pemimpin yang membangun dengan kebijakan, teladan, dan tindakan nyata.[]

banner 350x350
Artikel ini telah dibaca 197 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Wabup Baital dan Kadis DPMG Hadiri Sosialisasi Penguatan Kelembagaan Adat Gampong Di Kecamatan Kluet Selatan

15 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Aceh Selatan dan Utang Pelestarian Lisan: Mengubah Gelar WBTb Menjadi Aksi Nyata

15 Oktober 2025 - 10:22 WIB

Gelar Seminar Hari Pangan Sedunia, Masyarakat Aceh Antusias Angkat Potensi Pangan Lokal Janeng

15 Oktober 2025 - 08:54 WIB

Ke Pedalaman Aceh Utara, Kak Na Hibur Yatim dan Jemput Aspirasi

14 Oktober 2025 - 22:02 WIB

Kesetiaan Setelah Sorak Kemenangan

14 Oktober 2025 - 20:59 WIB

Bukti Khazanah Aceh Selatan, Adat Mawah, Bahasa Aneuk Jamee dan Kluet ,Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

14 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Trending di Daerah