ASPIRATIF — Topan Wipha terus bergerak mendekati pantai utara Vietnam setelah melintasi wilayah Filipina dan menyebabkan bencana. Menurut Badan Prakiraan Cuaca Nasional Vietnam, Topan Wipha terus mendekati wilayah utara negara tersebut.
Dikutip Al Jazeera, hingga Selasa (22/7/2025) pukul 06.00 waktu setempat, topan tersebut berada 60 kilometer dari Kota Haiphong. Kecepatan angin maksimum tercatat mencapai 102 kilometer/jam dengan arah pergerakan ke barat daya sejauh 15 kilometer/jam.
Badan Prakiraan Cuaca Nasional Vietnam memperingatkan curah hujan dapat mencapai 500 milimeter. Ini berpotensi menimbulkan banjir besar dan tanah longsor di wilayah utara dan tengah negara tersebut.
Belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan di hingga saat ini. Namun, sekitar 350 ribu personel militer telah disiagakan untuk membantu evakuasi dan penanggulangan bencana jika diperlukan.
Wipha diperkirakan akan mendarat di Provinsi Hung Yen dan Ninh Binh yang terletak di selatan ibu kota Hanoi. Setelah itu, topan tersebut diperkirakan akan melemah menjadi tekanan rendah pada Selasa (22/7/2025) malam.
Sebelumnya pada tahun ini, Vietnam juga mengalami kerugian besar akibat Super Topan Yagi. Badai tersebut menewaskan sekitar 300 orang dan menyebabkan kerusakan senilai sekitar USD3,3 miliar (Rp53,8 triliun).***
