Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 12 Okt 2025 21:38 WIB ·

Dari Limbah Jadi Berkah: USK Ubah Ampas Kelapa Sabang Jadi Tepung Bernilai Tinggi dengan Teknologi Tepat Guna


 Dari Limbah Jadi Berkah: USK Ubah Ampas Kelapa Sabang Jadi Tepung Bernilai Tinggi dengan Teknologi Tepat Guna Perbesar

ASPIRATIF.ID — Tim pengabdian dari Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG) di Desa Batee Shoek, Kecamatan Sukamakmue, Kota Sabang, Sabtu 11 Oktober 2025.

Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan ampas kelapa, yang merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO), menjadi tepung kelapa bernilai ekonomi dan bergizi tinggi melalui penerapan teknologi tepat guna (TTG).

Kegiatan ini bekerja sama dengan mitra A.R.A Oils, sebuah usaha pengolahan VCO yang dikelola oleh Kelompok Tani Ingin Jaya di bawah kepemimpinan Rita Trisanti.

Dalam program ini, tim USK memperkenalkan penggunaan alat-alat tepat guna, seperti mesin kukur kelapa, alat pemeras santan, dan mesin penghalus ampas (grinder) untuk mengubah limbah ampas kelapa menjadi tepung kelapa siap olah.

Tepung kelapa yang dihasilkan memiliki kandungan protein nabati dan serat pangan tinggi, serta tidak mengandung gluten, sehingga cocok sebagai bahan pangan sehat alternatif pengganti tepung terigu.

Dari hasil pelatihan ini, masyarakat berhasil mengembangkan berbagai produk turunan berbasis tepung kelapa, antara lain kue bhoi, brownies kelapa, pudding kelapa, dan cookies kelapa, yang berpotensi menjadi produk unggulan lokal.

Ketua tim pengabdian, Dr. Raida Agustina, S.TP., M.Sc., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil perkebunan kelapa melalui inovasi teknologi sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat.

“Ampas kelapa sering kali hanya dibuang atau dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Padahal, dengan sentuhan teknologi tepat guna, ampas ini bisa diolah menjadi tepung yang memiliki nilai ekonomi dan gizi tinggi. Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat, terutama pelaku usaha kecil, untuk berinovasi dalam pengolahan hasil kelapa agar lebih berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Dr. Raida.

Sementara itu, Rita Trisanti, selaku Ketua Kelompok Tani Ingin Jaya dan pemilik A.R.A Oils (VCO), menyampaikan bahwa program ini memberikan manfaat nyata bagi kelompoknya.

“Kami sangat berterima kasih kepada tim dari Universitas Syiah Kuala yang telah memberikan pendampingan dan pelatihan. Selama ini ampas kelapa dari pembuatan VCO hanya menjadi limbah. Sekarang kami tahu cara mengolahnya menjadi tepung dan bahkan membuat aneka produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi. Ini menjadi peluang baru bagi kami untuk mengembangkan usaha dan menambah penghasilan keluarga,” ungkap Rita.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pertanian Kota Sabang. Hadir dalam acara tersebut Widya, S.P., M.Si., selaku Pelaksana Tugas Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta Syamsiah, S.P., Analis Pasar Hasil Perkebunan.

Dalam sambutannya, Widya memberikan apresiasi terhadap kolaborasi antara akademisi dan masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Universitas Syiah Kuala dalam mendorong pengembangan teknologi tepat guna di bidang pengolahan hasil kelapa. Potensi Sabang dalam komoditas kelapa sangat besar, dan kegiatan seperti ini menjadi contoh sinergi yang baik antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal,” kata Widya.

Program PKMBP-TTG ini diketuai oleh Dr. Raida Agustina, S.TP., M.Sc., dengan anggota tim pengabdian yang terdiri dari Elly Susanti, S.P., M.Si., Dr. Ir. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si., IPU., dari Fakultas Pertanian, Dinaroe, SE., MBA., Ak., CA., ASEAN CPA., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Khairul Anwar, S.TP., M.T., teknisi dari Fakultas Pertanian.

Kegiatan ini juga melibatkan empat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala, yaitu M. Faqih Ash Shiddiq, Aulia Muzammil, Najma Gina Assyifa, dan Jauza’a Najibah.

Melalui kegiatan ini, Universitas Syiah Kuala terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna yang berkelanjutan.

Diharapkan, keberhasilan program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengubah limbah pertanian menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.[]

banner 350x350
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Tengkorak Manusia Ditemukan di Puskesmas Bukit Gadeng, Tim Inafis Polres Aceh Selatan Lakukan Olah TKP

12 Oktober 2025 - 20:53 WIB

Camat Kluet Selatan Gelar Sosialisasi Pilchiksung Serentak Tahun 2025

12 Oktober 2025 - 19:51 WIB

Wakil Gubernur Aceh Buka Pekan Kebudayaan Aceh Barat 2025

12 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Santri Yayasan Pendidikan Hafizh Cendekia Kunjungi Laboratorium Lapangan Peternakan USK

12 Oktober 2025 - 11:34 WIB

Kancil, Rubah, dan Panggung Politik Hutan Raya

12 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Cabut Rekomendasi IUP PT Laguna Jaya Tambang, Masady Manggeng Mengaku Salut Langkah Tegas Bupati Abdya

12 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Trending di Daerah