Menu

Mode Gelap
 

News · 17 Sep 2025 06:56 WIB ·

Ketua BRA Dan Rombongan Kunjungi Sekolah Pascasarjana Dan Prodi MDRK Bahas Tindaklanjut MoA Dan IA  


 BRA Aceh Kunjungi Sekolah Pasca Sarjana USK dan Prodi MDRK, Selasa, 16 September 2025 Perbesar

BRA Aceh Kunjungi Sekolah Pasca Sarjana USK dan Prodi MDRK, Selasa, 16 September 2025

ASPIRATIF.ID —  Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Dr (Cand) Jamaluddin, bersama jajaran deputi dan tim sekretariat melakukan kunjungan resmi ke Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK) Selasa, 16 September 2025.

Kunjungan perdana BRA ini bertujuan untuk membahas tindak lanjut perjanjian kerjasama atau Memorandum of Agreement (MoA) antara BRA dengan Sekolah Pascasarjana USK, serta perjanjian implementasi kerja sama (Implementation Agreement/IA) dengan Program Studi Magister Damai dan Resolusi Konflik (MDRK)

Dalam sambutannya, Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr. Mhd. Ikhsan Sulaiman, S.TP., M.Sc, menyambut hangat kedatangan ketua BRA dan rombongan. Ia menjelaskan pentingya sinergi perguruan Tinggi dan Institusi BRA, terutama keberadaan lembaga Pendidikan Tinggi dalam upaya mengisi perdamaian paska konflik di Aceh.

“Tentunya perjanjian kerjasama yang telah terajut dengan baik antara kedua belah pihak dapat menjadi kekuatan bagi Aceh dalam menjaga perdamaian yang alhamdulilah beberapa waktu lalu dirayakan even dua dekadenya,” kata Mhd.Ikhsan.

Sementara itu,Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA} ,Dr (Cand) Jamaluddin, dalam sambutannya  menjelaskan tentang pentingnya manajemen pikiran pada setiap individu anak bangsa di Aceh dalam mengisi perdamaian, bukan malah mengedepankan infrastruktur.

Lebih lanjut, Jamaluddin juga menyampaikan betapa pentingnya dunia Perguruan Tinggi dalam mendidik anak-anak bangsa di Aceh terutama anak korban konflik dan para eks kombatan agar memperoleh pendidikan dibidang perdamaian terutama adanya peluang afirmasi yang diberikan oleh USK dalam rekruitmen calon mahasiswa pada program studi Magister Damai Dan Resolusi Konflik (MDRK).

Tidak hanya itu, kandidat Doktor Fakultas Hukum USK ini juga menitikberatkan tentang keberadaan BRA kedepan agar terus menjadi sebuah intitusi di Aceh yang terus menyuarakan misi rekonsiliasi dalam mengisi perdamaian Aceh.Ia mencontohkan dibeberapa negara didunia yang berubah numenklaturnya dari badan reintegrasi berubah menjadi institusi Pendidikan.

“BRA sendiri harapanya kedepan lembaga BRA tidak hanya berperan dalam proses reintegrasi, tetapi juga diharapkan berkembang menjadi Badan Resolusi Konflik Aceh,” kata Jamaluddin.

Begitupun,kedua belah pihak berdiskusi mengenai langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan kerja sama dalam bidang pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan isu-isu perdamaian, reintegrasi, serta berbagai resolusi konflik di Aceh yang terus perlu dijaga dan diperkuat keberadaanya.

Catatan menarik dari diskusi kedua belah pihak Adalah lahirnya 5 Poin Penting Antara lain :

1.Adanya peluang afirmasi bagi anak-anak korban konflik dan eks kombatan dalam menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala, khususnya pada jenjang strata dua (S2) diharapkan dapat dipermudah proses penerimaan mahasiswa baru untuk Program Studi Damai Dan Resolusi Konflik.

2.Mendorong bersama agar Badan Reintegrasi Aceh menjadi Badan Resolusi Konflik Aceh.

3.Bersinergi bersinergi dalam mewujudkan adanya ruang laboratorium memorial konflik Aceh hingga Museum Konflik Aceh dengan menegosiasikannya bersama pemerintah Aceh dan kementerian.

4.Memberikan peluang belajar bagi mahasiswa MDRK dalam melakukan penelitian atau magang pada Badan Reintegrasi Aceh

5.Berbaginya SDM kedua belah pihak sesuai dengan kebutuhan institusi masing-masing.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua BRA, Bapak Jamaluddin, Deputi I, Bapak Fauzan Azima Deputi II, Bapak Yulian, Direktur Deputi I, Ibu Hajina Putri, Kasubbag Hukum Sekretariat BRA Ibu Masfirah serta Kabid Hukum BRA, Bapak Ghazi.

Sedangkan dari pihak Sekolah Pascasarjana USK, hadir unsur pimpinan Sekolah Pascasarjana, Wadir Bidang Akademik, dan Wadir Non Akademik, ketua Prodi Magister Damai dan Resolusi Konflik, serta beberapa dosen dan staf akademik.Selanjutnya acara ditutup dengan penyerahan plakat dan foto bersama.[]

 

 

 

 

banner 350x350
Artikel ini telah dibaca 91 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Wakil Gubernur Aceh Buka Pekan Kebudayaan Aceh Barat 2025

12 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Santri Yayasan Pendidikan Hafizh Cendekia Kunjungi Laboratorium Lapangan Peternakan USK

12 Oktober 2025 - 11:34 WIB

Kancil, Rubah, dan Panggung Politik Hutan Raya

12 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Cabut Rekomendasi IUP PT Laguna Jaya Tambang, Masady Manggeng Mengaku Salut Langkah Tegas Bupati Abdya

12 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Gerakan Gampong Magrib Mengaji, Program Kerja 100 Hari Tanpa Aksi

12 Oktober 2025 - 08:45 WIB

Jeumpa 2025: Meningkatkan Kompetensi Apoteker dalam Asuhan Kefarmasian Penyakit Jantung

11 Oktober 2025 - 21:50 WIB

Trending di Daerah