Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 6 Agu 2025 02:44 WIB ·

Ketua HUDA Aceh Selatan Serukan Semua Dayah Aktif Ikut MQK 2025 : “Ini Momentum Standarisasi Dayah Menuju Nasional”


 Ketua HUDA Aceh Selatan, Abati. Tgk. H. Erli Safriza Al-Yusufy Perbesar

Ketua HUDA Aceh Selatan, Abati. Tgk. H. Erli Safriza Al-Yusufy

ASPIRATIF.ID — Menyahuti surat edaran Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Selatan tentang pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) IV Tahun 2025, Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Kabupaten Aceh Selatan, Abati. Tgk. H. Erli Safriza Al-Yusufy

, Lc, menyerukan kepada seluruh pimpinan dayah agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan peserta dari masing-masing lembaga.

Dalam penjelasannya,Abati Erli menyikapi dengan bijak berbagai diskusi yang berkembang di kalangan pimpinan dayah, khususnya terkait dengan batasan usia peserta dan kitab yang dilombakan dalam MQK kali ini.

“Secara aturan, pelaksanaan MQK tingkat kabupaten tentu merujuk kepada keputusan dan mekanisme yang telah ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Dinas Pendidikan Dayah Aceh di Banda Aceh, sebagaimana juga telah disebutkan dalam surat edaran resmi,” kata Abati Rabu, 6 Agustus 2025.

Lebih lanjut, Abati Erli menjelaskan, bahwa ketentuan dalam MQK kabupaten mengacu pada juknis MQK provinsi dan nasional, yang telah melalui kajian panjang dan pertimbangan para ulama serta pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan dayah di tingkat pusat.

“Kitab-kitab yang diperlombakan bukan dipilih secara sembarangan. Itu merupakan keputusan para ulama dan masyayikh kita yang mempertimbangkan standardisasi nasional yang bisa diterapkan di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan MQK dengan format seperti ini telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir dan secara tidak langsung telah menjadi bagian dari proses standarisasi dayah secara nasional.

Menurutnya, tujuan utama MQK bukan hanya sekadar kompetisi membaca kitab kuning, namun lebih luas lagi yakni memperkenalkan dayah secara administratif dan akademik, agar eksistensi dayah semakin diakui dan kokoh di tengah perkembangan zaman.

“Kegiatan ini menjadi sarana penting untuk menyelaraskan kualitas dayah di seluruh Indonesia. MQK adalah ikhtiar kolektif menuju penguatan identitas dayah dalam sistem pendidikan nasional,” tambahnya.

Ajakan Tegas untuk Seluruh Dayah

Mengakhiri seruannya, Abati. Tgk. H. Erli Safriza Al-Yusufy, Lc, mengajak semua pimpinan dayah dalam Kabupaten Aceh Selatan untuk tidak ragu dan tidak absen dalam pelaksanaan MQK tahun ini.

“Mari kita berpartisipasi semaksimal mungkin. Kirimkan santri terbaik kita ke ajang MQK ini. Ini bukan sekadar lomba, tapi juga bentuk motivasi bagi pimpinan dayah dan para santri untuk terus meningkatkan kualitas keilmuan dan komitmen dalam menjaga tradisi keilmuan salafusshalih,” tegas beliau.**

Artikel ini telah dibaca 106 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

17 Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh Dikukuhkan, Salah Satunya Putra Kluet Selatan Aceh Selatan 

7 Agustus 2025 - 13:07 WIB

Aneh, Beras Kian Langka di Aceh, harga Melonjak Tinggi, Mana Tanggungjawab Forum Bulog?

7 Agustus 2025 - 12:13 WIB

Dibalik Penghargaan Ekologis yang Diterima Bupati Aceh Selatan, Tapi Rekomendasi IUP Bijih Besi di Trumon Dikeluarkan 

7 Agustus 2025 - 10:44 WIB

Lembaga Survei Muda Bicara ID Rilis Mualem sebagai Gubernur Berkinerja Terbaik Versi Anak Muda

7 Agustus 2025 - 09:38 WIB

Pemerintah Aceh Targetkan Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2028

7 Agustus 2025 - 06:48 WIB

Camat Susoh Tegaskan Tak Gunakan DD pada Baksos, Penghijauan dan Kibar Bendera di Pulau Gosong

7 Agustus 2025 - 05:23 WIB

Trending di Daerah