ASPIRASTIF|ACEH SELATAN – Muhammad Yusbar awalnya tak pernah menduga bahwa dirinya akan lulus seleksi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Pasalnya, selain berasal dari keluarga kurang mampu, Yusbar juga tidak memiliki relasi dan koneksi selama proses seleksi berlangsung.
“Saya ikuti proses mengalir saja, berusaha dan berdoa, sebab saya berasal dari keluarga kurang mampu, ibu saya sakit sakitan,ayah saya seorang petani dengan penghasilan pas pasan,” kata Yusbar saat dihubungi Aspiratif, Sabtu 19 Juli 2025.
Lebih lanjut,Yusbar menjelaskan, bahwa dirinya juga sedang kuliah di salah perguruan tinggi di Banda Aceh. Bahkan, kabarnya kuliahnya pun teramcan gagal karena tidak ada biaya.
“Saat ini saya masih kuliah, lalu dibuka seleksi calon Tamtama TNI AD, saya coba ikut, ikut bimbingan gratis dan berlatih, alhamdulillah lulus,” lanjut Yusbar.
Yusbar menambahkan, apa yang diraih nya saat ini tidak terlepas dari doa kedua orang tuanya. Ia juga menyatakan, bahwa untuk menuju keberhasilan butuh kesabaran dan lika liku.
” Tidak pernah terbayang sampai bisa disini, sempat ingin menyerah, tapi melihat air mata Ibu, saya harus terus maju,” ujar Yusbar.
“Saya percaya, Tuhan tidak tidur. Kalau kita jujur dan mau berusaha, jalan akan terbuka,” pungkasnya.
Kabar kelulusannya disambut baik dan haru oleh warga desanya di Gampong Barat Daya Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan.
Kisah Yusbar menjadi bukti nyata bahwa “mimpi tidak memilih latar belakang.” Di tengah maraknya dugaan praktik calo dan jalur belakang di seleksi TNI, ia membuktikan bahwa kejujuran dan kerja keras tetap bisa menang.[RM]
