Aspiratif|Tapaktuan – Entah karena belum cairnya anggaran atau karena kurangnya koordinasi, sehingga pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 36 yang digelar di Kecamatan Labuhan Haji dan Labuhan Haji Timur sedikit mengecewakan.
Pasalnya, hingga menjelang pembukaan, panggung utama tempat berlangsungnya pembukaan MTQ masih dalam proses penyiapan. Padahal, waktu yang diberikan kepada panitia untuk menyiapkan panggung tersebut lumayan cukup.
Tak heran, kondisi tak elok ini membuat publik di Aceh Selatan bertanya, apa gerangan yang menyebabkan persiapan MTQ tersebut bisa tidak maksimal.
Tengok saja, selain lapangan yang becek dan tergenang air, dekorasi panggung utama pun kurang indah dan amburadul.
“Lapangan tempat kegiatan becek dan tergenang air, dekorasi panggung utamanya pun kurang gagah dan terkesan asal jadi, beda dengan MTQ ke 35 tahun 2021 lalu di Kluet Selatan, dimana panggung utamanya gagah,” kata salah satu peserta saat dihubungi Aspiratif, Selasa 8 Juli 2025.
Begitupun, informasi yang diperoleh media ini, koordinasi antara panitia pun kurang berjalan secara efektif.Padahal, tuan rumah MTQ ke 36 tersebut adalah Kecamatan Labuhan Haji dan Labuhan Haji Timur.
Desas desus yang berkembang, peran timses dalam pelaksanaan MTQ tersebut dinilai lebih mendominasi.
“Peran timses dalam kepanitiaan sangat mendominasi, kalau hasilnya seperti ini, siapa yang disalahkan, akhirnya saling lempar bola,” kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Untuk diketahui, Musabaqah Tilawatil Qaur’an (MTQ) ke 36 tingkat Kabupaten Aceh Selatan dilaksanakan sejak 8 hingga 12 Juli 2025 di Kecamatan Labuhan Haji dan Labuhan Haji Timur.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Aceh Selatan. MTQ ke 35 saat itu berlangsung di Kecamatan Kluet Selatan pada tahun 2021. Kedepan kita berharap, agar pelaksanaan MTQ ke 37 dapat berjalan lebih baik lagi. [Red]
