Menu

Mode Gelap
 

Nasional · 8 Sep 2025 14:38 WIB ·

Sri Mulyani Diganti, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen


 lustrasi investor pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi pada perdagangan Senin (8/9/2025), setelah Presiden Prabowo Subianto merombak Kabinet Merah Putih  Perbesar

lustrasi investor pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi pada perdagangan Senin (8/9/2025), setelah Presiden Prabowo Subianto merombak Kabinet Merah Putih

ASPIRATIF.ID — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi pada perdagangan Senin (8/9/2025), setelah Presiden Prabowo Subianto merombak Kabinet Merah Putih.

Dalam reshuffle tersebut, posisi Menteri Keuangan bergeser dari Sri Mulyani Indrawati ke Purbaya Yudhi Sadewa. IHSG ditutup melemah 1,28 persen atau 100,49 poin ke level 7.766,84.

Koreksi tajam ini dipicu aksi jual di sejumlah saham perbankan besar, yang menjadi penekan utama indeks.

Saham Perbankan Jadi Penekan

Sektor finansial menjadi yang paling terpukul, turun 2,48 persen. Sektor siklikal dan infrastruktur juga ikut terkoreksi masing-masing 2,48 persen dan 2,07 persen.

Saham-saham perbankan besar mengalami tekanan berat. Bank Central Asia (BBCA) turun 3,75 persen ke Rp 7.700 per saham.

Bank Mandiri (BMRI) melemah 4,06 persen ke Rp 4.490, sementara Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terkoreksi 2,50 persen ke Rp 3.900. Bank Negara Indonesia (BBNI) anjlok 4,35 persen ke Rp 4.180, sedangkan Bank Tabungan Negara (BBTN) jatuh hampir 10 persen ke Rp 1.155. Saham Bank CIMB Niaga (BNGA) mencatat penurunan tipis 0,29 persen ke Rp 1.705.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sebanyak 232 saham menguat, 451 saham melemah, dan 121 stagnan. Nilai transaksi harian mencapai Rp 19,95 triliun dengan volume 36,52 miliar saham.

Kinerja Keuangan Perbankan

\Tekanan pada saham bank juga beriringan dengan laporan kinerja keuangan hingga Juli 2025. Riset Phillips Sekuritas mencatat, laba bersih bank only PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 9,01 persen secara tahunan menjadi Rp 28,58 triliun.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga terkoreksi 5,17 persen yoy menjadi Rp 11,87 triliun. Sebaliknya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mampu mencatat kenaikan laba bersih bank only sebesar 10,5 persen yoy, mencapai Rp 34,7 triliun pada periode Januari–Juli 2025.

Reshuffle Kabinet Prabowo

Koreksi IHSG terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

Pelantikan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Tahun 2024–2029.

Selain Kementerian Keuangan, reshuffle Kabinet Merah Putih juga menyentuh empat kementerian lain, yaitu Kemenko Polhukam, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Respon Pasar dan Ekonom

Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai pergantian Sri Mulyani menjadi sentimen besar bagi pasar. “Sri Mulyani dianggap simbol kredibilitas fiskal Indonesia di mata investor global.

Begitu kabar reshuffle keluar, wajar IHSG langsung merah karena pasar masih mencari kepastian arah kebijakan fiskal ke depan,” kata Felix kepada Kompas.com, Senin (8/9/2025).

Meski demikian, Felix menyebut gejolak ini hanya bersifat sementara.

“Dalam jangka pendek memang ada shock dan aksi jual. Tapi jangka menengah bisa stabil kembali selama komunikasi kebijakan jelas,” ujarnya.

Senada, Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai pasar tidak akan lama terguncang.

“Pak Purbaya merupakan figur berpengalaman di pemerintahan dan bidang ekonomi. Jadi seharusnya masih akan ‘market friendly’, sehingga kalaupun ada shock di nilai tukar maupun pasar keuangan, itu hanya temporary,” kata Myrdal.

Tantangan Menkeu Baru

Purbaya Yudhi Sadewa bukan sosok baru di lingkaran kebijakan ekonomi. Ia pernah memimpin LPS, berkarier panjang di PT Danareksa (Persero), dan sempat menjabat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Namun, posisi Menteri Keuangan menuntut tantangan berbeda.

Ranah fiskal penuh kompleksitas yang membutuhkan koordinasi erat dengan Wakil Menteri Keuangan, jajaran eselon, serta Bank Indonesia. Pasar kini menunggu langkah awal Purbaya dalam menjaga kredibilitas fiskal dan memastikan kesinambungan kebijakan yang telah dibangun oleh Sri Mulyani.[]

 

banner 350x350
Artikel ini telah dibaca 103 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Dari Limbah Jadi Berkah: USK Ubah Ampas Kelapa Sabang Jadi Tepung Bernilai Tinggi dengan Teknologi Tepat Guna

12 Oktober 2025 - 21:38 WIB

Tengkorak Manusia Ditemukan di Puskesmas Bukit Gadeng, Tim Inafis Polres Aceh Selatan Lakukan Olah TKP

12 Oktober 2025 - 20:53 WIB

Camat Kluet Selatan Gelar Sosialisasi Pilchiksung Serentak Tahun 2025

12 Oktober 2025 - 19:51 WIB

Wakil Gubernur Aceh Buka Pekan Kebudayaan Aceh Barat 2025

12 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Santri Yayasan Pendidikan Hafizh Cendekia Kunjungi Laboratorium Lapangan Peternakan USK

12 Oktober 2025 - 11:34 WIB

Kancil, Rubah, dan Panggung Politik Hutan Raya

12 Oktober 2025 - 11:11 WIB

Trending di Cerpen