Oleh: Edi Saffan, MA
Kaprodi Pendidikan Agama Islam STAI Tapaktuan
Libur panjang telah usai. Ruang-ruang kelas yang selama beberapa pekan kosong kini kembali ramai oleh suara guru dan siswa. Di berbagai madrasah, sekolah, hingga kampus, kita melihat wajah-wajah baru penuh semangat memulai perjalanan pendidikan di tahun ajaran yang baru.
Sebagai seorang pendidik, pemandangan ini selalu menghangatkan hati. Namun ada satu hal yang tak pernah libur:, tantangan pendidikan.
Bagi kita semua guru, orang tua, masyarakat — pendidikan bukan hanya soal membuka buku pelajaran di ruang kelas. Pendidikan adalah soal mendidik jiwa, membentuk karakter, menyemai nilai-nilai kebaikan yang akan terus tumbuh sepanjang hayat.
Tantangan pendidikan kita hari ini justru makin besar karena bukan hanya soal transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjaga nilai, adab, akhlak, dan ketahanan moral generasi.
Libur boleh saja memberi jeda untuk sejenak beristirahat. Tapi nilai-nilai pendidikan tidak boleh ikut cuti. Di rumah, di kampung, bahkan di tengah pasar, anak-anak kita belajar dari cara kita berbicara, dari sikap kita menyikapi masalah, dari bagaimana kita menghargai orang lain.
Maka ketika hari ini mereka kembali ke sekolah, kita sebagai orang dewasa pun harus kembali memantapkan peran kita sebagai guru kehidupan.
Tantangan pendidikan hari ini nyata. Kita berhadapan dengan derasnya arus informasi, pergaulan bebas, bahkan ancaman narkoba yang menyusup hingga ke desa-desa. Jika kita lengah, generasi ini bisa kehilangan arah.
Karena itu pendidikan tidak boleh hanya mengandalkan guru di sekolah. Semua kita adalah guru, dan seluruh ruang kehidupan adalah madrasah.
Tahun ajaran baru ini adalah kesempatan kita semua untuk memperbaiki niat dan memperkuat tekad. Mari kita dukung anak-anak kita bukan hanya untuk pintar secara akademik, tetapi juga tangguh dalam iman, mulia dalam akhlak, rendah hati dalam pergaulan, dan bermanfaat bagi orang lain.
Untuk para guru, mari kita ajarkan dengan hati, bukan sekadar dengan metode. Untuk para orang tua, mari kita hadir sebagai teladan, bukan hanya sebagai pengawas. Dan untuk para siswa, belajarlah bukan hanya untuk lulus ujian, tetapi untuk menjadi manusia yang baik dan berguna.
Libur boleh saja usai, tetapi tantangan pendidikan tak akan pernah usai. Sebab mendidik adalah amanah yang berlangsung sepanjang waktu. Semoga tahun ajaran baru ini menjadi awal yang baik bagi kita semua untuk menunaikan amanah itu dengan penuh semangat dan keikhlasan.
Selamat kembali ke madrasah kehidupan. Semoga Allah memberkahi setiap langkah kita.[]
Penulis Dosen STAI Tapaktuan, Merupakan Dosen terbaik pada penganugrahan Wisudawan STAI Tapaktuan ke 9-10 Tahun 2025.
