ASPIRATIF|ACEH SELATAN– Belasan santri dan santriwati Dayah Sirajul ‘Ibad Gampong Rottueungoh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, mengalami gangguan kesehatan pada Kamis, 3 Juli 2025.
Kondisi tersebut membuat Pimpinan Dayah, Abuna Tgk. H. Mohd Ja’far Amja, S.Hi, merasa kewalahan karena jumlah yang sakit mencapai belasan orang dalam waktu bersamaan, sementara sarana mobilitas dayah sangat terbatas.
Karena tidak memiliki kendaraan untuk membawa santri ke fasilitas kesehatan, Abuna berinisiatif menghubungi Kepala Puskesmas Drien Jalo Meukek guna meminta bantuan langsung di lokasi.
Permintaan tersebut langsung direspons dengan cepat dan penuh empati oleh pihak puskesmas.
“Alhamdulillah, hanya dalam waktu singkat, dua orang perawat dari Puskesmas Drien Jalo datang langsung ke dayah untuk memeriksa dan memberikan obat kepada santri dan santriwati yang sakit,” ujar Abuna.
Selama ini, dalam kondisi-kondisi darurat atau mendesak, pihak dayah secara mandiri berinisiatif membawa santri dan santriwati ke layanan kesehatan terdekat, termasuk ke Puskesmas Drien Jalo Meukek maupun layanan kesehatan lainnya.
Namun dengan keterbatasan kendaraan dan tenaga pendamping, hal ini menjadi tantangan tersendiri.
Karena itu, Abuna sangat berharap kunjungan tenaga kesehatan dari Puskesmas Drien Jalo Meukek ke Dayah Sirajul ‘Ibad dapat berlangsung secara rutin dan terjadwal, sebagaimana yang pernah dilakukan selama ini.
Kunjungan tersebut dinilai sangat penting untuk menjaga kesehatan para santri sekaligus menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam mendukung pendidikan agama, khususnya di kawasan yang jauh dari layanan kesehatan.
Menurutnya, komunikasi antara pihak Dayah Sirajul ‘Ibad dan Puskesmas Drien Jalo memang sudah terjalin baik sejak lama.
Terlebih sejak pertengahan tahun 2023 hadir Program Pelayanan untuk Ulama, Santri, dan Santriwati (PALA SANTRI), sebuah inovasi dari Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Selatan yang mendorong penguatan sinergi pelayanan kesehatan dengan lembaga pendidikan dayah.
“Para perawat datang dengan penuh keikhlasan. Bahkan salah satu dari mereka berkata kepada saya:
“Abu, jika obat yang kami beri ini tidak mempan, tolong Abu bawa adik-adik ini ke Puskesmas, kami menunggu dengan senang hati Abu, ya”. Saya sangat terharu,” ungkap Abuna dengan mata berkaca.
Abuna Tgk. H. Mohd Ja’far Amja juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang tulus kepada Kepala Puskesmas Drien Jalo Meukek beserta jajarannya atas kehadiran dan kepedulian langsung terhadap kondisi santri.
Ia berharap kerja sama baik ini dapat terus berlanjut, bahkan semakin diperkuat di masa depan melalui kunjungan-kunjungan layanan kesehatan yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Abuna juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah daerah maupun pihak lainnya agar dapat membantu adanya kendaraan roda empat untuk keperluan darurat dan operasional santri, serta menghadirkan Puskesmas Pembantu (Pustu) di area sekitar Dayah Sirajul ‘Ibad.
Menurutnya, keberadaan Pustu di lingkungan dayah bukan hanya akan membantu para santri dan santriwati, tapi juga akan memberikan manfaat luas bagi masyarakat sekitar dari beberapa gampong terdekat yang turut menggantungkan harapan terhadap layanan kesehatan yang lebih dekat dan terjangkau.
Dayah Sirajul ‘Ibad merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Kecamatan Meukek yang terletak di Gampong Rottueungoh, Kabupaten Aceh Selatan.
Dayah ini didirikan dan diasuh oleh Abuna Tgk. H. Mohd Ja’far Amja, S.Hi, dan telah menjadi tempat menimba ilmu agama bagi puluhan santri dan santriwati dari berbagai pelosok daerah.
Selain fokus pada pendidikan agama seperti fikih, tauhid, tasawuf, dan pembinaan akhlak Islami, dalam komplek dayah ini juga bernaung Yayasan Penyantun Islam Sirajul ‘Ibad yang turut berperan dalam pelayanan sosial kemasyarakatan.
Salah satu program unggulan yayasan ini adalah menjalin kemitraan dengan Polres Aceh Selatan dalam pembinaan anak, sebuah bentuk komitmen nyata dalam membina dan merehabilitasi anak-anak yang membutuhkan pendekatan keagamaan dan kejiwaan secara menyeluruh. Disamping memberikan pendidikan, mengaji dan sekolah juga memberikan makan bagi anak.
Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, Dayah Sirajul ‘Ibad terus berikhtiar mencetak generasi Qur’ani yang tangguh, berilmu, dan berakhlak mulia.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor kesehatan, menjadi energi positif dalam memperkuat eksistensi dayah sebagai benteng moral dan spiritual masyarakat.[]
