ASPIRATIF.ID — Sejak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan 17 Februari 2025 lalu, berbagai program dan terobosan terus dilakukan oleh pasangan dengan jargon MANIS tersebut. Sebut saja, program Bajak Sawah Gratis (Basaga) yang merupakan program andalan dalam rangka membantu petani di Kabupaten Aceh Selatan.
Tidak hanya itu, Mirwan dan Baital juga mencanangkan program Gerakan Magrib Mengaji meskipun hingga kini tanpa aksi yang pasti. Program ini seakan mati suri tanpa tindak lanjut yang nyata. Padahal, program ini sangat bermanfaat dalam upaya pembinaan Syariat Islam di Kabupaten Aceh Selatan.
Tengoklah, beberapa bulan terakhir banyak kasus pelanggaran syariat Islam yang terjadi di bumi pala ini.Terakhir kasus ayah yang tega menghamili anak kandungnya hingga hamil dan melahirkan.
Beberapa program kerja yang di luncurkan Bupati Mirwan dalam misi 100 hari kerja seharusnya harus dilakukan evaluasi secara berkala sehingga nampak dampak yang dirasakan oleh masyarakat.
Program Basaga misalnya, instansi terkait Dinas Pertanian Aceh Selatan harus melaporkan hasil dan manfaat dari program tersebut. Berapa fulus APBK yang sudah diluncurkan, berapa hektar lahan yang sudah di berikan bantuan dan berapa ton padi yang sudah dihasilkan dari program tersebut.
Begitupun, dengan program lainnya yang sudah diluncurkan. Harus dilakukan evaluasi secara berkala, sehingga Pemerintahan Mirwan dan Baital memiliki skema Pemerintahan yang fokus pada substansi sesuai dengan visi dan misi menuju Aceh Selatan Maju dan Produktif.
Tengok saja, realisasi capaian anggaran yang hingga saat ini masih belum memuaskan, padahal hampir masuk di penghujung tahun. Target PAD yang masih stagnan menjadi catatan penting bahwa tahun 2026 nanti Pemerintahan Mirwan dan Baital harus memiliki skema yang terarah dan fokus pada substansi pencapaian visi dan misi.
7 bulan memang waktu yang masih belia untuk menilai hasil dari sebuah Pemerintahan. Namun, 7 bulan pertama bisa dijadikan sebagai pondasi awal menuju target 5 tahun kedepan. Bupati Mirwan harus merangkul semua elemen masyarakat Aceh Selatan. Jadikan kritik sebagai obat, bukan sebaliknya.
Membangun Aceh Selatan tidak bisa dilakukan dengan kata Sim Salabin lalu Maju dan Produktif. Membangun Aceh Selatan harus dilakukan secara bersama-sama. Pelan tapi pasti lebih baik, dari pada tergesa gesa tapi tidak ada hasilnya.
Ibarat pesawat terbang, jika take off nya gagal, maka landing nya kurang manis. Tetap semangat Pak Bupati, Aceh Selatan itu adalah kita,2026 harus lebih baik lagi.[Red]
